Jumat, 27 Mei 2011

KOTA TERPADU MANDIRI TOBADAK

I.
Gambaran Umum Kawasan
 
Provinsi Sulawesi Barat merupakan provinsi baru hasil pemekaran provinsi Sulawesi Selatan yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2004. Hingga saat ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terus melaksanakan pembangunan di berbagai bidang agar dapat segera mensejajarkan diri dengan Provinsi lainnya.

Kekayaan sumber daya alam Provinsi Sulawesi barat mendukung perkembangan Sulawesi Barat. Selain terdapat cukup banyak lahan untuk pembangunan berbagai komoditas unggulan, sumber daya hutan, deposit berbagai jenis bahan tambang serta sumber daya posisi dan kelautan masih belum digarap secara optimal. Semua potensi sumber daya alam tersebut dapat dikemas menjadi daya tarik investasi yang dapat membuka peluang usaha serta menciptakan banyak lapangan kerja. Untuk mempercepat perkembangan, maka perlu dilakukan upaya terobosan yang dimiliki bobot revatilisasi terhadap sejumlah sumber daya andalan, melalui pembangunan KTM.

Pemerintah Sulawesi Barat mengusulkan pembangunan KTM Tobadak sebagai pusat pertumb uhan ekonomi bagi kawasan Tobadak. Kawasan ini dibentuk oleh 22 unit permukiman transmigrasi yang sudah diserahkan dan 5 desa setempat. Disamping itu masih tersedia kurang lebih 49.000 ha lahan pengembangan yang dapat diintegrasikan ke dalam kawasan.

Kota terpadu mandiri (KTM) adalah kawasan transmigrasi yang pembangunannya dirancang menjadi pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Fungsi perkotaan yang dimaksud antara lain meliputi:
  1. Pusat kegiatan ekonomi wilayah
  2. Pusat kegiatan industri Pengolahan hasil
  3. Pusat pelayanan Jasa dan Perdagangan
  4. Pusat pelayanan Kesehatan
  5. Pusat pendidikan dan pelatihan
  6. Sarana Pemerintahan
  7. Fasilitas umum dan sosial
II.
Kondisi Geografis
 
Letak kawasan KTM Tobadak terletak di Kabupaten Mamuju dengan ibukotanya di Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Secara administratif kawasan ini tercakup dalam 3 kecamatan yaitu Topoyo, Tobadak dan Budong-budong, dengan luas kawasan +/- 107.500 Ha .

Secara geografis Kawasan Tobadak terletak di bagian Barat pulau Sulawesi dan berbatasan langsung dengan selat Makasar, yaitu:

  • ●Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Karossa
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Pangale dan Tommo
  • Sebelah Barat berbatasan dengan selat Makassar
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Lawu Utara.
Secara regional kawasan KTM Tobadak dilalui oleh jalan trans Sulawesi lintas Barat dari Makassar ke Palu ( Ibu kota Provinsi Sulteng). Kawasan Tobadak menghadap selat Sulawesi yang merupakan jalur ALKI (Alur laut Kepulauan Indonesia) dengan lalu lintas pelayaran yang cukup ramai, baik jalur untuk keluar negeri maupun kekota kota propinsi lain. Bagitu pula kawasan tobadak berhadapan dengan pantai timur pulau kalimantan yang merupakan kawasan industri (kota Balikpapan).
 
Kedudukan kawasan secara regional dengan pusat KTM di topoyo/tobadak merupakan orde III, kemudian mamuju sebagai ibukota Kabupaten sekaligus menjadi Ibukota Provinsi yang berjarak 115 Km menjadi Orde III yang berfungsi sebagai pusat Pemerintahan Kutub – kutub petumbuhan seperti Makassar (Prov.Sulsel), Palu (Prov.Sulteng), dan Balikpapan (Prov.Kaltim) sangat membantu pertumbahan kawasan ini secara Nasional. Pemerintah Sulawesi Barat mengusulkan Pembangunan KTM Tobadak sebagai pusat pertumbuhan ekonomi bagi kawasan Tobadak Kawasan ini dibantuk 22 unit pemukiman transmigrasi yang sudah diserahkan dan 5 desa setempat. Disamping itu masih tersedia kurang lebih 49.500 ha lahan pengembangan yang dapat diintegrasikan ke dalam kawasan.
III.
Pencapaian Lokasi
 
Kawasan KTM Tobadak terletak di kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi barat. Kawasan ini dapat dicapai dengan pesawat udara dari Makasar sampai menuju (Ibu Kota Kabupaten ) dengan waktu tempuh kurang lebih 2,5 jam atau melalui jalan darat dari makasar dengan waktu tempuh 10 jam. Kawasan KTM Tobadak dapat juga ditempuh dari Balikpapan dengan menggunakan pesawat udara sampai di Mamuju dengan waktu 1 jam atau dapat menggunakan ferry menyebrangi Selat Makassar dengan waktu 8 jam
IV.
Kesesuaian Lahan
 
Luas lahan Kawasan KTM Tobadak adalah 107. 500 Ha Terdiri atas 54 % lahan datar dan 46 % lahan bergelombang dengan jenis tanah meliputi Entrisol (37,7 %), Histosol ( 25,77%) dan Inceptisol (36,51 %) Secara umum lahan di kawasan ini cocok untuk perkebunanan / pertanian karena tanahnya yang subur curah hujan bulanan 274,5 mm . Kawasan KTM Tobadak terdiri atas 7 (tujuh ) satuan Peta lahan, yang pada umumnya sesuai untuk tanaman padi sawah. Tanaman Pangan Lahan Kering (TPLK) maupun tanaman tahunan/ perkebunan (kelapa sawit ,cacao,jeruk) dengan sebaran luasan sbb : padi swah 60,653 Ha (56,37 %), TPLK seluas 82,576 Ha (76,75% ) dan Tanaman tahunan seluas 82,981 Ha (77,12 %).
   
IV
Kondisi Sosial Ekonomi

a.
Penduduk
Jumlah penduduk di kawasan Tobadak saat ini berjumlah +/- 15.518 KK atau 65.879 jiwa, yang terdiri atas penduduk transmigrans 10.941 KK (71%) dan penduduk setempat 4.577 KK (29%).

Gambaran sebaran penduduk transmigrans di kawasan KTM Tobadak adalah sebagai berikut: Kecamatan Topoyo = 5.301 KK atau 23.509 Jiwa, Kecamatan Tobadak = 5.476 KK atau 21.371 jiwa, Kecamatan Budong-budong = 4.741 KK atau 20.999 jiwa. Jumlah keseluruhan = 15.518 KK atau 65.879 jiwa.
b.
Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk dan beragamnya potensi alam maupun modal yang tersedia akan memberikan warna terhadap keragaman jenis lapangan pekerjaan yang dilakukan. Hasil pengamatan tim bahwa jenis lapangan pekerjaan yang banyak diusahakan adalah : sektor Pertanian , Perdagangan, dan Jasa . Penduduk Kawasan Tobadak bekarja pada sektor pertanian sebesar ( 80% ) dan jenis tanaman yang dibudidayakan selain tanaman pangan adalah kelapa sawit, cacao dan jeruk. Total luas areal perkebunan untuk komoditi kelapa sawit, cacao dan jeruk kurang lebih +/- 25.000 Ha dengan jumalah produksi +/- 90.000 Ton .Tanaman cacao merupakan luasan paling luas yaitu ± 20.000 Ha dengan produksi 11,000 Ton. Pengahsilan penduduk yang bertani didaerah ini cukup tinggi yakni rata- rata sebesar Rp. 4 Juta perbulan dan bahkan beberapa petani mendapatkan hasil Rp,15 juta perbulan. Selain itu penghasilan dari petani jeruk mendapatkan penghasilan hasil sebesar Rp 35. Juta.

Selain sektor pertanian sebahagian penduduk juga bekerja pada sektor perikanan yang membudidayakan rumput laut, bandeng dan udang dan penduduk yang bekerja pada sektor peternakan adalah berternak sapi, kambing, ayam buras.

Bila diperhatikan dari PRD Kabupaten penghasilan sektor pertanian merupakan penyumbang yang paling besar yakni sekitar ± 33,54 % , selanjutnya adalah sektor Perhotelan dan restoran sebesar 18,19 %, selanjutnya sektor industri pengolahan 12.54 %, sektor jasa 12,16 %, sektor anggkutan dan telekomunikasi 8,57 %, sektor bangunan 4,53 %, sektor jasa persewaan 4,56 %, sektor pertambangan 4,42 % dan sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 1,49 %.

Melihat dari persentase penyumbang PDRB tersebut, bahwa sektor pertanian menjadi sektor penymbang tersebar dibandingkan sektor lainnya. Dengan demikian bahwa lahan yang tersedia untuk pengembangan pertanian / perkebunan harus dikelola secara profesional dengan mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi baik dari usaha hulu sampai dengan hilir.
c.
Prasarana dan Sarana Perekonomian
Sarana perekonomian yang telah tersedia di Kawasan ini antara lain koperasi, pasar dan perbankan (BNI, BRI, BPD) telah beroperasi, sedangkan sarana lainnya adalah :
  • Bandara Udara (Tampang pandang ) berjarak 27 Km dari kota Mamuju
  • Pelabuhan samudera Belang – belang bakengkeng di Kab.Mamju
  • Pelabuhan Ferry Simboro di Mamuju yang menghubungkan Mamuju – Balikpapan (Kaltim) – Batulicin (Kalsel) – dan Surabaya (Jawa Timur ).
  • Pelabuhan Ujung Polewi di Polewali Mandar
  • Pelabuhan rakyat Palili di Majene
  • Pelabuhan ikan Manakarra di Mamuju
  • Pelabuhan laut yang dikelola oleh swasta nasional di kab. Mamuju dan Mamuju Utara.
d. Fasilitas Umum
  • Sarana Kesehatan : Sarana kesehatan di kawasan Tobadak terdiri dari 29 puskesmas, dan 51 unit posyandu serta tenaga medis yang terdiri dari : Dokter, Perawat, Bidan dan Dukun Bayi, dengan sebaran sebagai berikut:
  • Sarana Peribadatan : Fasilitas peribadatan yang berada di kawasan Tobadak, antara lain Masjid 14 unit, Musholla 11 unit, gereja dan vihara 1 unit.
  • Sarana perdagangan : Fasilitas perdagangan dan jasa di kawasan Tobadak meliputi Pasar, Pertokoan, Warung/kelontong, dengan sebaran sebagai berikut: Kec. Topoyo 4 unit pasar, Tobadak 4 unit, dan kec. Budong-budong 6 unit.
e.
Sarana Transportasi
Sistem transportasi kawasan ini didominasi oleh sarana transportasi darat. Kabupaten Mamuju dilalui oleh jalan trans Sulawesi bagian barat dari Makassar - Palu (Sulteng), sehingga diharpkan dapat mendukung kegiatan perekonomian kawasan ini.

Disamping transporasi darat kawasan Tobadak terdapat transportasi laut dengan adanya pelabuhan pelayaran Belang-Belang di Mamuju, serta pelabuhan penumpang/ferry Simboro yang menghubungkan Mamuju dengan pulau sekitarnya. Begitu pula dengan transportasi udara terdapat pelabuhan udara Tampa Padang berjarak 27 km dari Mamuju. Pelabuhan udara ini melayani route Mamuju-Makassar dan sekitarnya
f. Sarana Listrik
Pada umumnya kawasan Tobadak telah dilayani oleh jaringan listrik dari PLN dan jumlah pelanggan berjumlah 6.994 pelanggan yang tersebar di setiap kecamatan .
g. Sarana Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi dikawasan KTM Tobadak penggunaannya terbatas pada telepon seluler saja dengan operator telkomsel, sedangkab telepon kabel masih terbatas .
h. Sarana Jaringan Air Bersih
Kebutuhan air bersih untuk rumah tangga diakwasan ini belum terlayani oleh PDAM, dan warga masih memanfaatkan air berasal dari sumur gali dan mata air sungai.
V.
Rencana Pengembangan Kawasan
 
Luas KTM Tobadak yang direncanakan adalah seluas 107.500 Ha , dengan pusat KTM didesa Topoyo. Rencna struktur pengembangan kawasan Tobadak direncanakan dalam 5 satuan kawasan pengembangan (SKP), dimana 4 kawasan diantaranya adalah areal revitalisasi dan 1 skp merupakan areal pengembangan baru.
 

1.
Areal Revitalisasi meliputi :
  • SKP A : diarahkan untuk pengembangan pertanian tanaman hortikultura, buah-buahan (Jeruk), dan tanaman pangan(padi dan palawija) serta pengembangan tanaman Sawit dan Cacao dengan pusat pengembangan di Topoyo seluas 10.111 Ha
  • SKP B : diarahkan untuk pengembangan tanaman hortikultura buah-buahan(Jeruk) dan tanaman pangan (padi, jagung dan ubi kayu) serta pengembangan tanaman kelapa sawit, Cacao dengan pusat pelayanan Desa Tobadak dan Luas 14.370 Ha
  • SKP C : diarahkan untuk pengembangan tanaman hortikultura buah-buahan(Jeruk) dan tanaman pangan (padi, jagung dan ubi kayu) serta pengembangan tanaman kelapa sawit, Cacao dengan pusat pelayanan Desa Salogata dengan Luas 13.212 Ha
  • SKP D : diarahkan untuk pengembangan tanaman hortikultura buah-buahan(Jeruk) dan tanaman pangan (padi, jagung dan ubi kayu) serta pengembangan perikanan laut dan tambak, dengan pusat pelayanan di Desa Babana dengan luas 6.622 Ha
2.
Areal Pengembangan yang diarahkan kepada sektor swasta yang terintegrasi dengan pengembangan lahan-lahan usaha transmigrasi, dimana diharapkan kebun-kebun swasta akan berperan sebagai inti dan kebun transmigran menjadi plasma. Potensi wilayah yang siap dikerjasamakan dengan adalah seluas ± 10.351 Ha. Selain itu direncanakan pengembangan hutan rakyat pada areal yang berstatus HPB seluas ± 24.544 Ha, ditujukan dalam upaya merehabilitasi lahan kritis dan pengelolaannya dapat bekerja sama dengan pemerintah (Cq. Depnakertrans dan Dephut). Di areal ini direncanakan akan dibangun fasilitas untuk mendukung pusat KTM Tobadak
VI.
Komoditas Unggulan

A. Komoditas Unggulan
 
Komoditas Unggulan di Kawasan KTM yang berskala ekonomi cukup baik yaitu salah satu komoditi yang sesuai dan telah diusahakan masyarakat setempat adalah Kelapa Sawit,Cacao dan Jeruk, seluas 18.195 Ha ,Sebagai gambaran produksi per tahun yang diusahakan adalah sbb:
No.
JENIS KOMODITI
LUAS TANAM (Ha)
PRODUKSI (Ton/Th)
PRODUKTIVITAS (Ton/Ha)
JUMLAH PETANI (Orang)
RENCANA LUAS PENGEMBANGAN (Ha)
1
Kelapa Sawit
1.320
 
10
5.176
10.351
2
Cacao
14.307
6.738
0,56
5.476
Intensifikasi
3
Jeruk
4.972
5.653
6,96
3.101
6.149
   
18.195
    13.753
15.500
Proyeksi produksi lima tahun kedepan untuk jeruk sebesar 29.179 ton,kelapa sawit 100.351 ton serta cacao secara intensifikasi dapat meningkat produktifitasnya.
Usaha pengembanan komoditi unggulan yaitu kelapa sawit, cacao dan jeruk menjadikan peluang investasi bagi investor untuk mengembangkan usahanya baik dari sektor hulu hingga sektor hilir di kawasan Tobadak ini.
Peluang investasi selama 3 tahun berdasarkan analisis dbutuhkan dana sebesar Rp.359,7 M seperti yang tertera dibawah ini :
No
Komoditi
Peluang Ivestasi
Penyerapan Tenaga Kerja (Org)
Pembangunan Pabrik
Investasi (milyar)
1
Kelapa sawit PKS
135,3 M
3.415
2
Cacao Pengeringan & bubuk coklat
72,4 M
5.476
3
Jeruk Pemeras Jeruk
152 M
24.596
Untuk kebutuhan dana dalam rangka pembangunan KTM Tobadak diperkirakan dengan rincian sebagai berikut :
No.
Kegiatan
Jumlah Rp.
(dalam ribuan)
Keterangan
1 Perencanaan
3.275.000
 
2 Peningkatan Infrastruktur & Pemukiman
325.235.000
 
3 Pembangunan.Ekonomi Masyarakat
25.000.000
 
4 Pembang.Sosial Budaya
3.000.000
 
  Jumlah
365.510.000
 
Sehingga jumlah keseluruhan total pembangunan KTM Tobadak adalah sebesar Rp.716,21 Milyard, direncanakan sumber dana dari APBN dan APBD sebesar Rp.365,51 Milyard dan sumber dana Swasta Rp.359,7 Milyard
VII.
Peluang Bisnis
 
Kawasan KTM Tobadak berdasarkan data profil kawasan mempunyai wilayah yang sangat kaya akan berbagai komoditas unggulan, sumber daya hutan, deposit berbagai jenis bahan tambang serta sumber daya kelautan yang masih belum digarap secara optimal. Disamping itu sarana perekonomian sudah cukup baik dan akan segera berkembang diwilayah ini. Perlu diketahui petani didaerah ini mempunyai income mencapai 4 s/d 15 juta perbulan, oleh karena itu berbagai peluang usaha untuk dikembangkan selain bidang pertanian,perikanan dan budidaya rumput laut berpeluang usaha bidang jasa dan perdagangan. Perlu diketahui bahwa kawasan ini akan cepat berkembang dalam segala bidang, sehingga bagi yang berniat untuk berusaha dikawasan ini agar menghubungi dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk mendapatkan informasi dan fasilitas yang dapat diberikan oleh pemerintah.

SEJARAH TOPOYO !!!


TOPOYO (ngapaboa) DALAM SEJARAH edisi ke 2 2011

“Kata Topoyo lahir dari sebuah peristiwa yang dibubuhi aroma mistik, dimana seorang pemuda merantau dari kampun Kaili (Sulawesi Tengah) yang bernama Oiyo.. pemuda ini merantau kerena ada pertarungan dengan saudaranya sendiri yang bernama Oili.

Oili ini adalah kakak dari Oiyo yang mencoba merebut istri Oiyo yang terkenal sangat jelita, putri keturunan dari bangsawan negri mandar.

Suatu hari Oili dan Oiyo mencari ikan disungai untuk lauk makan nanti. Ketika ingin berangkat Oili pura-pura sakit perut dan mengatakan pada Oiyo bahwa ia tak dapat ikut dengannya, Oiyo pun berangkat tanpa ada yang menemaninya. Oiyo pun tiba pada tempat dimana dia biasa memancing dan mendapatkan ikan. Tapi aneh hari ini seolah ikan ikan telah kenyang dan tak tertarik pada umpan lezat yang diberikan Oiyo, tengah putus asa Oiyo menganti umpan agar lebih segar dan berharap ikan mau untuk memakannya, dan hasilnya seekor ikan dapat.. betapa gembiranya hati Oiyo menarik pancingnya yang berat karna ikan diujung kailnya berontak. Saat ikan itu itu berada ditangannya, ikan itu berbicara layaknya manusia dan Oiyo kaget bukan main.. ikan ini berkata “jangan membunuhku, aku akan memberikan sesuatu yang kelak akan sangat berguna untuk keturunanmu” dengan kesungguhan dan suara yang penuh harap. Oiyo menjawab apa yang akan kau berikan padaku?? Secara ajaib keluarlah dua benda dari mulut ikan itu, jarum emas dan parang dengan ukuran kecil. (saat ini , benda bersejarah ini berada pada seorang tokoh adat yang dirahasiakan untuk menjaga kesakralannya). Dengan penuh rasa terima kasih Oiyo melapaskan ikan itu, dan bergegas pulang kerumahnya. Setibanya dirumahnya betapa kagetnya Oiyo mendapatkan istrinya menangis,iya pun bertanya “ ada apa istriku sayang? Kenapa engkau manangis? dengan tersedu-sedu Istrinya menjawab “ sayang kita harus pergi dari kampung terkutuk ini, kakakmu Oili mencintaiku dan dia akan membunuhmu agar dia bisa memiliki-ku. Oiyo yang mendengar itu mendidih darahnya karena amarah, dan serta merta parang tadi berubah menjadi besar dan dengan amarahnya iya berteriak mencari kakaknya Oili dan menemukannya di belakan rumah, dan terjadilah pertarungan antara kakak dan adik ini, ketika sedang terjadi pertarungan istri Oiyo ini mucul dan teriak “ berhenti….!! Berhenti….!! Dan dia melanjutkan, karena kalian bertarung karena saya, saya kan pergi dari kampung ini sebab saya tidak mau diantara kalian terjadi pertumpahan darah dan mengotori kesucian kampung ini, siapa yang ingin ikut denganku maka dia berhak memilikiku”. Sambil menjauh meninggalkan dua saudara yang sedang bertarung. Oiyo yang memang suaminya ikut dengan perempuan ini.

Dalam perjalanan, mereka tak tahu harus kemana. Mereka pun hanya mengikuti matahari dan sampailah mereka pada sebuah kampung yang bernama Tangkou Budong-budong yang menjadi wilayah kerajaan Mandar (yang kelak memberikan tempat tinggal Oiyo dan istrinya Yang sekarang dikenal bernama To Oiyo atau TOPOYO).
Setelah diberikan tempat tinggal (sekarang bernama kampung tua terletak dibenteng kayu mangiwang) oleh kepala suku tangkau, maka tinggallah Oiyo bersama dengan istrinya dikampung itu dan membangun peradaban yang kebiasaan budayanya sangat dipengaruhi oleh budaya Kaili (Sulawesi Tengah). Contoh TAPPUMOSE, (pesta panen Suku Kaili)
Konon, kerena janji ikan ajaib yang yang dikenal dengan nama ikan mangiwang oleh orang topoyo, (ikan mangiwang ini tidak boleh dimakan oleh orang topoyo) maka Oiyo dapat mempengaruhi kepala suku Tangkau yang menjadi peradaban tertua untuk orang pinggiran sungai (to salu), Oyio diberikan kepercayaan untuk memimpin perlawanan terhadap serangan orang-orang pesisir pantai (Babana) yang selalu berusaha mengambil hasil bumi orang-orang Tangkau.

Ketika terjadi perang yang besar antara Babana dan Tangkou, sebagian orang-orang Tangkau yang menjadi prajurit yang dipimpin Oiyo takut dan melarikan diri ke Gunung (sekarang Gunung ini bernama Gunung Rea) orang yang lari karena takut ini dikenal dengan nama Topimbuni (todapa nanggabuni = orang sembunyi) untuk bersembunyi yang akhirnya membuat Tangkau kalah dalam peperangan. Melihat kondisi dan ketidak setian prajurit ini akhirnya Oiyo mengumpulkan prajurit yang masih setia dan yakin akan kemenangan disebuah tempat yang bernama Benteng Kayu untuk mengatur strategi dan mengucapkan Ikrar yang sekarang dikenal Ikrar Pittu Anaku, Pittu Susun Langi’ku, pittu susun tanahku..

Setelah mengucapkan sumpah itu, maka Oyio kembali melakukan perlawanan terhadap Babana, ketika terjadi perang lagi-lagi banyak prajuritnya yang notabonenya berasal dari Tangkau dan melarikan diri untuk bersembunyi digunung (kelak bernama To Rea yang artinya Penakut) catatan: orang-orang Rea tidak mengakui ini dan menutupi sejarah dengan mengangkat peristiwa pelarian orang-orang Badak (dari daerah Hulu sungai Sampaga) sebagai asal dari mereka. mereka pun memberi nama wilayah mereka TOBADAK artinya Orang-orang Badak.

Melihat kenyataan bahwa banyak prajurit dari pasukan yang dipimpin oleh Oyio ini lari karena takut menghadapi pasukan Babana maka Oyio menyatakan Sumpah bahwa Keturunannya tidak akan mengakui keturunan dari tangkau sebagai Saudarahnya. Mendengar sumpah ini kepala suku Tangkau marah dan menyatakan perang terhadap Oiyo dan pengikutnya, terjadilah perang dan dimenangkan oleh Oiyo. Dengan semangat kemenangan ini dan bertambahnya pasukan Oyiyo, Oiyo melakukan lagi perang terhadap Babana dan sebelum kemenagnan diraihyan Oiyo menancapkan jarum Emasya ketanah dan berkata: kutana ammasku, kutana ea;ku.. artinya babana hanya bisa kalahkan saya (Oiyo) jika dia telah menemukan Emas yang kutancap ini. akhirnya kemenangan menjadi milik Oiyo dan pengikutnya.
Begitulah Topoyo ini ada..!! kebenaran dari sejarah ini terbukti dengan kenyataan yang ada hari ini..

Bendera kemenangan topoyo yang berwarna kuning dan berlambang kelabang dikibarkan..

Kurri-Kurri: Nyanyian kegembiraan didendangkan, genderang bertabuh terdengar hingga kepuncak gunung Rea dan tarian Pammose pun dilangsungkan. Topoyo bersuka ria dengan kemenagan ini..
Kesejahtraan kini milik rakyat topoyo dan benih kedamaian ditanam dibumi topoyo dan babana, hingga waktu pun berlalu.

Namun benih itu tak mampu tumbuh subur, babana dengan kelicikan pembesar-pembesarnya ingin memulihkan rasa sakit atas kekalahannya dari oioyo/Topoyo. Dia pun melakukan kerja sama dengan Bangsa asing yang ingin melakukan Taman paksa (rempah-rempah) saat ini dapat ditemukan bekas kebun anak pribumi yang dipekerjakan bangsa asing dikaki gunung tanasi. Karena kerja sama babana ini akhirnya Topoyo dapat dikuasai untuk melumpuhkan kekuatan Topoyo maka, dibakarlah topoyo. Peristiwa ini kemudian diabadikan dalam syair lagu oiyo: Ngapa-ku Na Boa, mangiwangku na bandu, hema koi ma rubu talli pambahifua?

Rapa ndolu manu na bikka, ohe nasihafu pammaseno, kelor narattu katufua no.. nasara nyamaku kasina..
Artinya: Negeri/kampungku terbakar, karena bentengku yang patah/Rubuh, siapa yang melanggar sumpah darah saudara?
Akan pecah Seperti telur ayam yang pecah, terhambur bagaikan beras reskinya, seperti daun kelor berjatuhan hidupnya,
Sakit hatiku memikirkannya.......

Selasa, 10 Mei 2011

LAPORAN HASIL KUNYI KEL 3


3D logo STIKES BIGES.png
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK APLIKASI IKM & ILMU PENGAMPU
PROGRAM STUDY DIII KEBIDANAN


LAPORAN KEGIATAN
PENYULUHAN KESEHATAN
DI DUSUN SENDANA & TAPPANG, DESA KUNYI, KEC. ANREAPI

1.      Pendahuluan
Praktek aplikasi dan ilmu pengampu dengan sasaran ibu dan anak balita ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit kecacingan. Untuk mencapai sasaran tersebut diperlukan kerjasama antara mahasiswa dengan warga desa Kunyi. Kerjasama tersebut sangat dibutuhkan mulai saat perencanaan sampai pada tahap akhir yaitu evaluasi .
2.      Tujuan
a.       Tujuan Umum
Memberikan penyuluhan kesehatan tentang cacingan kepada masyarakat desa Kunyi’
b.      Tujuan Khusus
§  Melakukan observasi sasaran
§  Membagikan leaflet tentang kecacingan
§  Memberikan makanan tambahan pada balita
§  Melakukan antropoemetri balita
3.      Pelaksanaan Kegiatan
*      Kegiatan pertama yang dilakukan di Desa Kunyi adalah melakukan observasi sasaran. observasi sasaran kami laksanakan dengan mendatangi rumah warga untuk mengumpulkan data sesuai dengan project sasaran kami yaitu anak dan balita, sekaligus mengajak warga untuk menghadiri rangkaian acara yang akan kami laksanakan pada tanggal 7 mei 2011.
*      Dirangkaikan dengan observasi sasaran kami juga membagikan leaflet tentang kecacingan  kepada warga Desa Kunyi.
*      Acara penyuluhan di laksanakan pada tanggal 07 Mei 2011 pukul; 15.00 wib, diawali dengan pemeriksaan antropometri balita dan  pemeriksaan tekanan darah ibu sekaligus pemberian makanan tambahan.
*      Penyuluhan tentang kecacingan dipresentasikan oleh Wakil Ketua Kelompok III Kebidanan A.
*      Dari hasil antropometri didapatkan status gizi anak & balita di Desa Kunyi
Dari hasil data tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa:
Kesehatan anak & balita di Desa Kunyi baik. 
Setelah seluruh rangkaian acara mulai dari observasi sasaran, pembagian leaflet, penyuluhan kesehatan hingga sesi Tanya jawab tentang kecacingan selesai. Dilakukan bincang-bincang sehat sekaligus seminar hasil.
Acara ditutup pada tanggal 8 Mei 2011, pukul 10.00  dirangkaian dengan senam sehat dan Baksos Bersih Desa

Kamis, 05 Mei 2011

LAPORAN KASUS TUBERCOLOSIS


1.      IDENTITAS PASIEN

Nama                     : Tn. N
Umur                     : 35 tahun
Jenis Kelamin        : Lk
Suku/Bangsa         : Mandar/indonesia
Agama                   : Islam
Pendidikan            : SD
Pekerjaan               : Buruh Tani
Bahasa yang digunakan : Mandar
Alamat                  : Tutar
Cara Masuk           : Rujukan
Keluhan Utama     : Batuk dan sesak nafas

2.      PEMERIKSAAN FISIK
1)      Keadaan Umum :
Baik
2)      Tanda-tanda vital
Suhu : 37oC
Nadi : 40x/menit
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Respirasi : 35x/menit
3.      GEJALA
Penyakit tuberkulosis atau TB paling sering menyerang organ paru, tetapi sebagian kecil dapat menyerang organ-organ lain. Misalnya otak, tulang, kelenjar getah bening, kulit, usus, mata, telinga dll..
Gejala yang sering di jumpai pada penyakit tubercolosis adalah sebagai berikut:
Ø  Batuk lebih tiga minggu
Ø  Demam terutama sore hari
Ø  Nafsu makan berkurang
Ø  Berat badan turun
Ø  Keringat malam hari
Ø  Badan terasa lemah/mudah capek/rasa malas
Ø  Sesak napas (bila penyakit sudah lanjut)
Ø  Sakit dada (bila terjadi peradangan selaput paru/dinding dada).
4.      Tindakan
ü  08:00 melakukan tindakan observasi
TD:130/90 mmhg
Nadi:75 kali/menit
Suhu:3°C
Espirasi:32 kali/menit
ü  12:00 mengganti cairan RL 500 ml,dengan tetesan 28 kali/menit.
ü  20:00 melakukan tindakan injeksi intra vena melalui selang infus.
4.     ETIOLOGI
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm. Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik.
Kuman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan tuberkulosis aktif kembali. Sifat lain kuman adalah aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Dalam hal ini tekanan bagian apikal paru-paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis.
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi penting saluran pernapasan. Basil mikrobakterium tersebut masuk kedalam jaringan paru melalui saluran napas (droplet infection) sampai alveoli, maka terjadilah infeksi primer (ghon) selanjutnya menyebar kekelenjar getah bening setempat dan terbentuklah primer kompleks (ranke). keduanya dinamakan tuberkulosis primer, yang dalam perjalanannya sebagian besar akan mengalami penyembuhan. Tuberkulosis paru primer, peradangan terjadi sebelum tubuh mempunyai kekebalan spesifik terhadap basil mikobakterium. Tuberkulosis yang kebanyakan didapatkan pad usia 1-3 tahun. Sedangkan yang disebut tuberkulosis post primer (reinfection) adalah peradangan jaringan paru oleh karena terjadi penularan ulang yang mana di dalam tubuh terbentuk kekebalan spesifik terhadap basil tersebut.
5.     TERAPI
a.       Rifampin (R)
v  Bakterisid intra & ekstrasel
v  ES: gangguan sal cerna, hepatitis geriatrik, alkoholisme & penyakit hati
v  Interaksi: digoksin, warfarin, prednison, siklosporin, metadon, kontrasepsi oral, klaritromisin, penghambat protease & kuinidin
b.      Isoniazid (H)
v  Murah, mudah ditemukan, selektif terhadap kuman, efek samping jarang & ringan
v  Bakteriostatik
v  ES: neuropati perifer _ diberikan vit B6 & hepatotoksik
c.       Pirazinamid (Z)
v  Bakterisid spektrum sempit
v  ES: hepatotoksik – do tinggi, hiperurisemi diberi bersama rifampin, poliartralgia.
d.      Etambutol (E)
v  Bakteriostatik selektif
v  Dapat mencapai LSS
v  Dosis harus diturunkan pada pasien penurunan fungsi ginjal.
v  ES: neuritis optik retrobulbar reversible (penurunan ketajaman penglihatan, skotoma sentral & kehilangan kemampuan melihat warna hijau); hiperurisemi asimtomatik.
e.       Streptomisin (S)
v  Hanya tersedia injeksi IM dan IV.
v  Dosis dan frekuensi pemberian harus diturunkan pada pasien > 50 tahun dan pasien gagal ginjal.
v  ES: ototoksisitas (kehilangan pendengaran, disfungsi vestibular) dan toksisitas renal (gagal ginjal non oliguria)
v  10-20% _ streptomisin < gentamisin.

TERAPI PADA MALARIA


1.      Jenis-Jenis Obat Antimalaria
Obat antimalaria yang ideal adalah obat yang efektif terhadap semua jenis dan stadium parasit, menyembuhkan infeksi akut maupun laten, cara pemakaiannya mudah, harganya terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, mudah diperoleh, efek samping ringan dan toksisitas rendah. Aktivitas antimalaria biasanya hanya terbatas pada satu atau dua stadium saja dari seluruh daur hidup parasit sehingga cukup sulit untuk memperoleh obat antimalaria yang ideal tersebut. Berdasarkan tempat dan cara kerja, obat antimalaria dapat dibagi menjadi beberapa golongan yaitu :
a.       Tissue Schizontocide (Skizontosida Jaringan)
1)      Proguanil, dan pirimetamin
Obat ini bekerja pada stadium pre eritrositik di jaringan hepar, sehingga dapat mencegah terjadinya siklus eritrositik.
2)      Primakuin
Obat ini mempunyai efek yang kuat untuk membunuh bentuk-bentuk parasit di jaringan (hepatosit) termasuk hipnozoit, oleh karena itu juga dipakai untuk mencegah kekambuhan pada P.vivax dan P. Ovale.1, 2 Obat ini tidak diberikan pada bayi, ibu hamil dan penderita defisiensi G-6PD. Efek samping yang pernah dilaporkan yaitu gangguan saluran pencernaan (mual, muntah dan sakit perut), gangguan sistem hemopoietik (anemia, leukopenia, dan methemoglobinemia). Sampai saat ini belum ada cara dan penelitian untuk mengetahui Plasmodium resisten terhadap primakuin.



b.      Blood Schizontocide (Skizontosida Darah)
Obat ini paling banyak digunakan untuk malaria, obat ini bekerja pada stadium eritrositik, tidak hanya pada skizon tetapi juga stadium aseksual yang lain seperti bentuk cincin, trofozoit stadium lanjut. Contoh obat ini yaitu :
1)      Klorokuin
Penggunaannya cukup luas karena efektif, murah dan aman, hanya saja kasus resistensi terhadap klorokuin telah dilaporkan terjadi hampir diseluruh dunia, khususnya di Asia tenggara termasuk Indonesia. Bahkan di Thailand, resistensi terhadap klorokuin telah mencapai 100%, sehingga tidak efektif lagi
Efek samping klorokuin yang pernah dilaporkan yaitu pusing, vertigo, pandangan kabur, mual, muntah, sakit perut, dan pruritus. Keracunan dapat terjadi pada anak-anak karena kecelakaan (tertelan) dan pada orang dewasa pada percobaan bunuh diri, gangguan yang terjadi dapat merupakan gangguan neurologis (kelemahan otot, pusing, kejang-kejang, dll), saluran pencernaan (mual, muntah, dan diare), saluran nafas (nafas pendek dan dangkal, pernafasan lumpuh), kardiovaskular (hipotensi, blokade atrioventrikular, aritmia dan jantung lumpuh).
2)      Sulfadoksin-Pirimetamin
Mulai dipakai sebagai obat alternatif sejak tahun 1990 dengan angka kesembuhan 90%. Tetapi timbulnya resistensi terhadap pirimetamin dan kombinasinya telah dilaporkan sejak tahun 1975 dan ada kecenderungan meningkat. Di Thailand, pemakaian fansidar sudah dihentikan, dan sejak tahun 1985 digunakan obat kombinasi lain yaitu MSP (Meflokuin-Sulfadoksin-Pirimetamin).
Obat ini tidak diberikan untuk bayi. Efek samping yang pernah dilaporkan yaitu timbul bercak kulit kemerahan disertai rasa gatal, dan sindroma steven jhonson.
c.       Kuinin atau kina
Obat ini masih merupakan obat yang efektif bagi malaria, meskipun sempat bergeser penggunaannya oleh pemakaian klorokuin. Sejak meningkatnya angka resistensi terhadap klorokuin hampir diseluruh bagian dunia, maka seja tahun 1960 kuinin mulai dipertimbangkan lagi penggunaannya dan ternyata masih tetap unggul sampai sekarang. Kombinasi kuinin dengan tetrasiklin dipakai sebagai terapi standard terhadap P.falciparum yang resisten bahkan dapat meningkatkan angka kesembuhan dari 75% menjadi lebih dari 95%. Pada pengobatan kina parenteral dapat terjadi hipoglikemia, dan efek samping lain yang sering dilaporkan yaitu pusing, tinnitus, dan mual.
d.      Kuinidin
Kuinidin adalah obat jantung yang diperkenalkan sebagai pengganti kuinin. Efek antimalaria kuinidin lebih kuat dibandingkan dengan kuinin untuk malaria falsiparum. Berdasarkan penelitian di Bangkok Hospital for Tropical Disease pada tahun 1982, angka kesembuhan kuinidin untuk malaria bisa mencapai 100%. Walaupun demikian penggunaan kuinin tidak terlampau luas karena efek sampingnya terhadap sistem kardiovaskular.
e.       Meflokuin
Obat ini mulai diperkenalkan tahun 1980-an. Dengan dosis 15mg/kgBB dosis tunggal oral tingkat kesembuhannya mencapai 95%. Tetap pada tahun 1982 telah ada laporan timbulnya resistensi terhadap obat ini. Kombinasi dengan sulfadoksin-pirimetamin (MSP) telah dicoba untuk mengatasi keadaan ini. Berdasarkan hal tersebut perlu diadakan upaya antisipasi timbulnya resistensi terhadap berbagai macam obat.1,2 Efek samping yang pernah dilaporkan yaitu gangguan neuropsikiatri (cemas, halusinasi, sulit tidur, psikosis, ensefalopati, dan kejang-kejang), pusing, mual, muntah, sakit perut, diare, dan gangguan kardiovaskular (bradikardia dan sinus aritmia)