Kamis, 24 Maret 2011

KLIMKTERIUM/MENOPAUSE


KLIMAKTERIUM/MENOPAUSE
A.     Pengertian
Klimakterium (bahasa Yunani: tangga) merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Menopause adalah haid terkahir atau saat terjadinya haid terakhir. Bagian klimakterium sebelum menopause di sebut pramenopause dan bagian sesudah menopause di sebut pascamenopause.

B.      Masa-masa Klimakterium
1.    Pra menopause adalah kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause.
2.    Menopause adalah henti haid seorang wanita.
3.    Pasca menopause adalah kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause.
C.      Etiologi
Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai perubahan dan penurunan fungsi pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi estrogen,  gangguan umpan balik pada hipofise.
D.     Patofisiologi
Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya interaksi antara hipotalamus – hipofise. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum, Kemudian turunnya fungsi steroid ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua gonadotropin itu, ternyata yang paling mencolok peningkatannya adalah FSH.
E.      Manifestasi Klinik
1.    Pramenopause : perdarahan tidak teratur, seperti oligomenore, polimenore, dan hipermenore.
2.    Gangguan nerovegetatif :  gejolak panas ( hotflushes), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, jari-jari atrofi, gangguan usus ( meteorismus ).
3.    Gangguan psikis : mudah tersinggung, lekas lelah, semangat berkurang, susah tidur.
4.    Gangguan organic: infark miokard aterosklerosis, osteosklerosis, osteoporosi, afipositas, kolpitis, disuria, dispareumia artritis, gejala endokrinium berupa hipertirosis defeminisasi, virilasi dan gangguan libido.

F.       Diagnosis
1.      Umur dan gejala-gejala yang timbul.
2.      FSH dan LH ( FSH = 10-12 x, LH 5-10 x / estrogen rendah ).
3.      Kalsium, kolesterol.
4.      Foto tulang lumbal I.
5.      Sitologi ( Pap Smear ).
6.      Biopsi endometrium.
G.     Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan tahunan terhadap wanita yang sedang berada pada masa klimakterium harus mencakup hal-hal yang penting seperti  :
1.      Tinggi badan, wanita mungkin akan kehilangan tinggi badan sebanyak 2,5 cm atau lebih. Sewaktu mengukur tinggi badan merupakan kesempatan untuk mendiskusikan postur, pergerakan tubuh, latihan dan osteoporosis.
2.      Kulit, evaluasi terhadap integritas, luka dan perubahan pada tahi lalat.
3.      Mulut, gigi dan gusi.
4.      Pemeriksaan panggul, dengan perhatian terhadap perubahan yang menyertai proses penuaan ; spekulum Pederson mungkin optimal untuk wanita paska menopause.
5.      Rektum : periksa adanya keanehan pada darah, adanya massa dan fisura-fisura.
H.     Penatalaksanaan
1.      Sedatif, psikofarma.
2.      Psikoterapi.
3.      Balneoterapi ( diet ).
4.      Hormonal. Sindrom klimakterium terjadi akibat kekurangan estrogen maka pengobatan yang tepat adalah pemberian estrogen.

»   Syarat minimal sebelum pemberian estrogen dimulai :
Tekanan darah tidak boleh tinggi.
Pemeriksaan sitologi uji Pap normal.
Besar uretus normal ( tidak ada mioma uerus ).
Tidak ada varises di ekstremitas bawah.
Tidak terlalu gemuk / tidak obesitas.
Kelenjar tiroid normal.
Kadar normal : Hb, kolesterol total, HDL, trigliserida, kalsium, fungsi hati.
Nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemia, diabetes militus perlu dikonsulkan terlebih dahulu ke spesialis penyakit dalam.

»   Kontra Indikasi Pemberian Estrogen
Troboemboli, penderita penyakit hati, kolelitiasis.
Sindrom Dubin Johnson / Botor yaitu gangguan sekresi bilirubin konjugasi.
Riwayat ikterus dalam kehamilan.
Kanker endometrium, kanker payudara, riwayat gangguanpenglihatan, anemia berat.
Varises berat, tromboflebitis.
Penyakit ginjal.
»   Efek samping pemberian estrogen :
Perdarahan bercak.
Perdarahan banyak ( atipik ).
Mual.
Sakit kepala.
Pruritus berat.

I.        Faktor yang mempengaruhi gejala perimenopause adalah :
1.      Genetik, usia menarche mempengaruhi cepat lambatnya terjadi menopause.
2.      Nutrisi ( kolesterol, kalsium, fosfat , vitamin ).
3.      Kadar hormon estrogen.
4.      Kebiasaan hidup ( olahraga, minum teh, kopi, minum alkohol, perokok ).
5.      Tingkat pendidikan dan status ekonomi.
6.      Pengangkatan kedua ovarium.

J.        Pencegahan terhadap sindrom klimakterium
1.      Pengaturan makanan ( rendah lemak / kolesterol, cukup vitamin A, C, D, E dan cukup serat ).
2.      Mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen :
a.      Isiflavon, terdapat pada kacang-kacangan
b.      Lignan; terdapat pada padi, sereal dan sayur-sayuran
c.       Caumestran ; terdapat pada daun semanggi.
Mengkonsumsi makanan dengan kadar gula rendah dan tidak berlebihan.
3.      Tambahan Asupan Kalsium 1000-15000 mg / hari dan vitamin D.
4.      Kontrol rutin 1 tahun sekali ( Pap Smear ).




BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Klimakterium bukan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa peralihan yang normal, yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan beberapa tahun setelah menopause.
B.      Saran
a.      Untuk Mahasiswa
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat di jadikan sebagai bahan realisasi Mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi  khususnya tentang klimakterium/menopause.
b.      Untuk Pembaca
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan kepada pembaca tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang masa  klimakterium/menopause.

.







DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosatro, Hanifa, Prof, dr, DSOG. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Varney, Helen; Kriebs, Jan M; Gegor, Carolyn L. 2002. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar